Nabung Sampah, Menabung Masa Depan Dari Nampah - Haerulla

 

(Instagram : @Nampah_official)

Di balik setiap barang yang kita pakai, ada ancaman lingkungan yang terus menumpuk. Sampah rumah tangga, mulai dari plastik hingga sisa makanan menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara, air, dan tanah.

Kita membuang sampah ke tempat sampah, lalu ke TPS, dan akhirnya diangkut ke TPA untuk diproses. Data KLHK menunjukkan Indonesia menghasilkan 68,5 juta ton sampah pada 2021, dan hanya 7% yang berhasil didaur ulang, sementara TPA menerima sekitar 69%. Akibatnya, TPA makin penuh dan tak mampu menampung laju produksi sampah yang terus melonjak.

Haerulla, mahasiswi Sistem Informasi dari Fakultas Teknologi Informasi Universitas Sembilanbelas November Kolaka, yang melihat langsung dampaknya di Kolaka, Sulawesi Tenggara dan paling parah datang dari sampah plastik, terutama terhadap biota laut. Banyak penelitian membuktikan bahwa plastik menghambat perkembangbiakan makhluk laut dan merusak ekosistem pesisir.

Kekhawatiran inilah yang mendorongnya menciptakan Nampah, yang diluncurkan pada tangga10 Agustus 2020 aplikasi yang mengajak masyarakat melihat sampah bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk menjaga alam sekaligus mendapatkan tabungan.Sebagai startup pengelolaan sampah berbasis teknologi, Nampah menerapkan sistem bank sampah yang lebih modern. Beberapa jenis sampah yang biasanya berakhir di jalan atau sungai dapat ditabung dan dikonversi menjadi saldo digital.

(Instagram : @Nampah_official

Nama “Nampah” diambil dari singkatan Nabung Sampah karena mudah diingat dan terasa positif. Pendaftaran untuk menjadi nasabah juga sangat mudah, dengan mengunduh aplikasi di Play Store dan mendaftar menggunakan nomor KTP. Terbukti, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 2000 kali, dengan ratusan nasabah aktif, sejumlah mitra, serta ribuan transaksi sejak pertama kali dijalankan.

Haerulla menegaskan tujuan utama aplikasi ini adalah mengenalkan konsep 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengelola sampah secara ekonomis. Dengan harapan masyarakat semakin semangat memilah dan menabung sampah, sehingga mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan, khususnya plastik sekali pakai yang kini menjadi ancaman besar bagi ekosistem.

Jenis sampah yang ditabung cukup beragam, mulai dari ban bekas, aki, kertas, plastik, besi, hingga berbagai sampah anorganik lainnya. Sebelum disetor, sampah harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, nasabah dapat memesan penjemputan lewat aplikasi. Nilai setiap jenis sampah tercantum di dalam aplikasi, setiap jenis sampah dihargai berbeda. Plastik dihargai sekitar Rp1.000 per kilogram, minyak bekas Rp2.500, aluminium Rp6.500, hingga styrofoam yang nilainya bisa mencapai Rp8.000.  

Setelah sampah dijemput dan ditimbang, saldo tabungan nasabah akan bertambah dan dapat dicairkan ketika mencapai nominal tertentu. Sistem ini membuat masyarakat merasakan manfaat nyata sekaligus mendapatkan insentif untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Sampah yang terkumpul kemudian dipilah lagi oleh tim Nampah untuk didaur ulang menjadi produk bernilai lebih tinggi. Tim ini bekerja sama dengan masyarakat yang memiliki keterampilan mengolah barang bekas, misalnya pembuatan kursi dari ban bekas. Nampah menyediakan bahan sekaligus membantu memasarkannya, sehingga menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis sampah.

aplikasi Nampah

Aplikasi Nampah diyakini menjadi jembatan antara kebutuhan masyarakat dan upaya pemerintah dalam menangani masalah sampah, tetapi juga memberi manfaat ekonomi langsung bagi warga. Pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Kolaka juga merasa terbantu karena Nampah mendukung terwujudnya kota yang bersih dan berkelanjutan.

Dukungan tidak hanya datang dari warga, tetapi juga perusahaan besar, seperti PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk UBPN Kolaka yang bekerja sama dengan Nampah melalui program Momahe (Mengelola Sampah agar Bernilai Ekonomi) pada tahun 2023.

Atas terobosan dan dampaknya, Haerulla bersama Nampah berhasil meraih SATU Indonesia Award 2024 PT. ASTRA International Tbk kategori Teknologi Terbaik. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi dari sebuah daerah kecil seperti Nampah dapat memberi pengaruh besar bagi lingkungan dan masyarakat luas.

“Nampah adalah bagian dari perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih bersih. Ia percaya bahwa menabung sampah sejatinya berarti menabung masa depan. Upaya kecil yang kelak diwariskan kepada generasi berikutnya agar mereka hidup di lingkungan yang lebih sehat dan layak huni” Haerulla.

Comments

Popular posts from this blog

Naik Grab Car & Busway ke DUFAN ( Dunia Fantasi)

NAIK TRANSJAKARTA ATAU BUSWAY KE ANCOL ( DUFAN, ALLIANZ ECOPARK, SEAWORLD)

Apartemen Apple 3 Condovilla Lebak Bulus Jakarta Selatan

EXCEL UNTUK ONLINE SHOP / TOKO BAJU,SEPATU SANGAT MUDAH

PINJAMAN ONLINE YANG AMAN, CEPAT CAIR DAN BUNGA PALING RENDAH